Kecerdasan buatan (AI) mengubah cara kerja. Banyak perusahaan mengalami kesulitan dalam adopsi yang dapat merusak keberhasilan adopsi alat baru ini dalam proses mereka. Memahami hambatan ini membantu organisasi memanfaatkan AI sambil mempertahankan efisiensi.
Tantangan pelatihan berkelanjutan
Perkembangan AI yang pesat menciptakan tantangan baru bagi para profesional dan perusahaan. Para pekerja khawatir akan tergantikan oleh AI. Namun, AI berfungsi sebagai alat yang memberdayakan, bukan sebagai pengganti:
- Otomatisasi tugas yang berulang-ulang
- Ruang untuk kegiatan strategis
- Dukungan keputusan dengan data
Menghadirkan AI sebagai alat kolaboratif akan mengurangi resistensi dan mendorong adopsi teknologi ini. Tidak diragukan lagi, beberapa tugas akan hilang seiring berjalannya waktu, tetapi untungnya hanya tugas yang paling membosankan. Hal ini sebenarnya menyiratkan tidak hanya adopsi teknologi dalam proses, tetapi juga perubahan total proses. Singkatnya, perbedaan antara digitalisasi dan transformasi digital. Wawasan: https://www.channelinsider.com/business-management/digitization-vs-digitalization/
Perlindungan dan keamanan data
Privasi dan keamanan merupakan kendala utama. Perusahaan harus, atau seharusnya, melindungi data sensitif dengan memastikan keakuratan sistem AI. Risiko pelanggaran dan informasi yang salah membutuhkan:
- Pemeriksaan keamanan rutin
- Evaluasi pemasok
- Protokol perlindungan data
Khususnya, adopsi "filter otomatis" dalam pengelolaan data yang paling sensitif, dan penggunaan sistem khusus dalam hal mengelola atau menganalisis keseluruhan data perusahaan, merupakan hal yang mendasar, tidak hanya dalam hal keamanan, namun juga untuk menghindari 'memberikan' data yang sangat berharga kepada pihak ketiga. Namun, seperti yang telah terjadi sebelumnya dalam konteks lain, jenis perhatian ini akan tetap menjadi pendekatan yang 'tercerahkan' dari beberapa organisasi saja. Singkatnya, setiap orang melakukan apa yang dia inginkan, menyadari adanya trade-off dari berbagai pilihan.
Berikut ini adalah daftar singkat poin-poin penting
Mengelola resistensi terhadap perubahan
Pengadopsian membutuhkan strategi manajemen yang mencakup:
- Komunikasi Manfaat
- Pendidikan Berkelanjutan
- Pelatihan praktis
- Manajemen Umpan Balik
Pendekatan dari atas ke bawah
Para pengambil keputusan membutuhkan bukti akan nilai AI. Strategi yang efektif:
- Menampilkan kisah sukses pesaing
- Proyek percontohan percontohan
- Metrik ROI yang jelas
- Menunjukkan keterlibatan karyawan
Mengelola batasan anggaran
Anggaran dan infrastruktur yang tidak memadai menghambat adopsi. Organisasi bisa:
- Mulailah dengan proyek yang sudah ada
- Perluas berdasarkan hasil
- Alokasikan sumber daya dengan hati-hati
Aspek hukum dan etika
Penerapannya harus mempertimbangkan:
- Ketidakberpihakan dan keadilan
- Kepatuhan terhadap peraturan
- Aturan untuk penggunaan yang bertanggung jawab
- Memantau perkembangan legislatif
Pembaruan berkelanjutan
Organisasi harus melakukannya:
- Memantau perkembangan yang relevan
- Berpartisipasi dalam komunitas sektoral
- Menggunakan sumber-sumber otoritatif
Perspektif
Adopsi yang efektif membutuhkan:
- Pendekatan Strategis
- Perhatian terhadap perubahan organisasi
- Keselarasan dengan tujuan dan budaya perusahaan
- Fokus pada nilai praktis
Perubahan yang efektif meningkatkan operasi dan kapasitas tenaga kerja melalui pilihan-pilihan yang ditargetkan dan berkelanjutan.


